Jumat, 14 Desember 2007

Spiritual Building Untuk Siwa Kelas XII SMA Alir Clp

BUILDING TRAINING

Sebuah Inovasi Mengaji Gaya Tehnologi

Cilacap – bertempat di aula SMA Plus Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap kemarin, senin , 22 oktober 2007 di selenggarakan acara Spiritual Building Training. Sebuah inovasi mengaji gaya tehnologi. Para pesertanya adalah kelas XII siswa-siswi SMA Plus Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap, mereka didampingi oleh bapak dan ibu guru.

Acara dimulai pada pukul 09.30 yang menjadi pembicara tunggalnya adalah Ust. Andi Kusuma Brata dari perusahaan penerbit Tiga Serangkai Solo yang datang bersama team.

Sedianya acara akan dimulai lebih awal sekitar pukul 08.00, namun karena persiapan yang begitu lama, maka acara baru bisa dimulai pukul 09.30.itu juga dengan mengerahkan semua penjaga sekolah untuk membantu team dari Solo itu , yang paling lama dari persiapan itu adalah memasang background hitam di setiap jendela yang dapat dimasuki cahaya, sehingga suasana di aula sangatgelapdan itu syarat mutlak untuk keberhasilanacara tersebut.

PEMBUKAAN

Pada awal acara tersebut Ust Andi Kusuma Brata menyitir surat Al Mujadalah ayat 11 untuk menenangkan para peserta yang dari awal belum bisa menyelami acara tersebut. Bahkan bisa dikatakan belum mafhum, dengan gayakhasnya Ust Andi Kusumabrata menyampaikan maksud dari ayat tersebut, ansi sebelumnya menyuruh bayu untuk membacakannya. "Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan pada kamu berlapang-lapanglah dalammajlis, maka lapangkanlah niscaya Alloh akan memberi kelapangan untukmu........" begitu kira-kira ayat itu berbunyi. Maksudnya kitaharus sopan santun menhadiri sebuah majlis, untuk memperhatikan dantidak berisik.

Bujukan sang Ustapun berhasil, anak-anak yang tadinya seperti tawon bubar berusaha hening, Ustad andipun mulai berorasidengan menyampaikan sesi Alerting Spirit ( Muhasabah ) dalam sesi ini disampaikan TheWater Logic, yaitu bening, ikuti arusnya dan mengalir hingga tujuan. Itulah syarat sukses untuk mengikuti acara tersebut. Bening berarti sabar, ikuti arusnya berarti ikuti acaranya dengan seksama tanpa ada yang terlewat dan mengalir sampai tujuan artinya praktekanlah.

Puisi Emha Ainun najib dibacakan untuk muqodimah acara tersebut dengan sound efect yang luar biasa mampu menghanyutkan peserta dan larut dalam alirannya.


Inilah cuplikan puisi itu..

Kalau didalam hati tertanam keimanan, bukan berarti harus menjadikan diri merasa istimewa. Tapi selalu berada dalam jalan kebenaran dan kesabaran.

Kalau didalam jiwa terilhami kalam Ilahi mestinya bukan dengan menyendiri, tapi semangat untuk berbagi bukan hanya dengan ketinggian hati bukan dengan mengagungkan kekuasaan, tapi jabat erat dengan penuh iman berharap kebahagiaan dan kedamaian hakiki bersama, berdampingan dalam hidayah kasih Robbani

MENANGIS

Waktu menunjukan pukul 11.00 Wib saat Ustad andi mengambarakan kata – kata puitis mengingatkan anak-anak tentang dirinya yang penuh dengan dosa yang jauh dengan sang Pencipta

Anak-anak menangis dengan sejadi-jadinya AP yang turut dalam acara itupun ikut terharu dan ikut menangis. Apalagi ketika dibacakan surat Adz Dzariat ayat 56 yangartinya bahwa manusia dan jin diciptakan hanya untuk beribadah kepada-Nya.

Dengan apik dan lantunan musik yang mendayu-dayu Ustad Andi menggambarkan manusia dengan sebuah ilustrasi penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara disuruh menyelam kedasar laut untuk mencari mutiara, dandibekali denganseperangkat alat selam dan tabung oksigen yang punya batas waktu tertentu, bila lampu menyala maka sang penyelam harus segera naik kedaratan untuk selamat dari maut. Namun sang penyelam terlena dengan keindahan biota laut dan karang-karang berjuta tanaman, tujuan utama mencari mutiara diabaikan, malah dia mencari ikan-ikan yang indah dan benda laut lainnya yang tak berguna.

Ketika lampu itu menyala dia beru tersadar bahwa waktunya sudah hampir habis tetapi mutiara belum didapat maka dengan ngawur ia mengambil apasaja sekenannya dan cepat-cepat ke kapal.

Ketika sampai didarat ia kaget ternyatabanyak sekali penyelam mutiara yang haru antri untuk menyetor mutiara ke Bosnya, dengan rasabersalah dia membuka kantong yang telah dia ambil didasarlaut tapi tanpa mutiara yang di maksud

Anak-anak semakin menjadi-jadi nangisnya" sama halnya dengan kitayang disuruh beribadah malah main-mainyang bukan ibadah didunia ini, ketikaumur itu habis danharus kembali kita belum dapat yang namanya ibadah itu tadi" Suara Ustad andi meurun perlahan, anak-anak terus menangis.

Tidak ada komentar: